Senin, 28 Mei 2012

Hukuman mengaji

Jenis-jenis Hukuman Mengaji pada Awal Abad ke-19

Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi menulis dalam otobiografinya, Hikayat Abdullah (cetakan litografi, Singapura, tahun 1849),
"Sebermula adalah berbagai2 perkakas hukuman dan syeksa dalam tempat mengaji itu sedia, berbagai2 rupanya, dihukumkan atas jenis kesalahannya.
Pertama2 rotan dan apit Cina. Adapun apit Cina itu diperbuat daripada rotan saga empat keping; kira2 panjangnya sejengkal2. Maka cucuk sebelah hujung dimatikan dan lagi sebelah diberi bertali panjang; demikianlah rupa gambarnya. Maka yaitu hukuman mengapitkan jari, yaitu hukuman seperti budak2 mencuri atau memukul kawan2nya.

Minggu, 27 Mei 2012

Qur'an Kudus (1): Cetakan 1974

Mushaf pojok (yang setiap halaman berakhir dengan penghabisan ayat) ini biasanya digunakan oleh para santri tahfiz, berukuran 15,5 x 11,5 cm, tebal 2,5 cm. Memperoleh izin edar dari Kepala Lembaga Lektur Keagamaan tertanggal 29 Mei 1974, setelah selesai ditashih oleh Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an pada tanggal 16 Mei 1974. Melalui perbandingan kaligrafi -- meskipun di dalam mushaf ini tidak dicantumkan nama penulisnya -- dapat dipastikan bahwa khat mushaf ini ditulis oleh Mustafa Nazif, kaligrafer terkenaTurki (lihat http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html).

Sampul plastik hijau.
Al-Qur'an Bombay Menara Kudus, 1974


Cetakan Tintamas, 1954

Tintamas, Jakarta, 1954

Qur'an ini merupakan reproduksi cetakan Bombay, dengan tambahan di bagian belakang mushaf sebanyak 13 halaman, berupa ilmu tajwid (disusun oleh Muhammad Ali al-Hamidi, Jatinegara, 1954), tanda waqaf, tashih oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah dan Muhammad Zain Jambek, serta daftar surah dan juz.

Sampul berbahan karton.
Pustaka al-Haidari Kutaraja dan Pustaka Andalus Medan, 1951-1952

Reproduksi cetakan Bombay, India, yang negeri asalnya mushaf ini dicetak kira-kira 10 tahun sebelumnya, yaitu Rabiul Akhir 1359 H (Mei-Juni 1940).


Sinar Kebudayaan Islam, Jakarta, 1951

Reproduksi cetakan Bombay, dengan halaman tambahan di akhir mushaf berupa ilustrasi makharij huruf, daftar juz dan surah yang ditulis oleh khattat Abdul Razaq Muhili.

Sabtu, 26 Mei 2012

Buku-buku tentang Qur'an

Buku-buku tentang Mushaf Al-Qur'an

[Terima kasih kepada ATG yang menghadiahkan buku ini, dengan tanda tangan penulisnya, dan kepada MH yang membawa buku ini jauh-jauh dari London - 26/3/2008]

Jumat, 25 Mei 2012

Mushaf Sundawi

Mushaf Sundawi, 1997


‘Sundawi’ yang digunakan dalam Al-Qur’an Mushaf Sundawi adalah istilah yang dikaitkan dengan konsep desain dan tatanan iluminasi yang diterapkan pada setiap halaman mushaf ini. Pada prinsipnya ada dua jenis sumber inspirasi atau acuan desain yang digunakan. Pertama, yang referensinya berasal dari motif islami Jawa Barat, misalnya memolo mesjid, motif batik, ukiran mimbar, mihrab, dan artefak lainnya, dengan catatan bahwa motif-motif tersebut tidak bersifat anthropomorphic (dari bentuk manusia) ataupun zoomorphic (dari bentuk binatang). Jenis motif kedua, yaitu desain yang bersumber pada sejumlah flora tertentu yang khas Jawa Barat, seperti gandaria dan patrakomala.


Mushaf Sundawi.

Al-Ma'arif Bandung

Mushaf cetakan Al-Ma'arif, Bandung 1950/1957

Mushaf ini merupakan reproduksi cetakan Bombay, dengan surat izin mencetak Al-Qur'an dari Menteri Agama KH M Iljas, tertanggal 18 November 1957. Di halaman depan dinyatakan bahwa mushaf ini "di bawah pengawasan sejumlah dari ahli qiraah yang teliti", tertanggal 1-1-1950.



Mushaf cetakan Abdullah bin Afif, Cirebon, 1933-1957

Mushaf al-Qur'an ini merupakan reproduksi cetakan Bombay, dengan tambahan "muatan lokal" di akhir mushaf, berupa uraian ilmu tajwid, tanda tashih, dan lain-lain.


Kamis, 24 Mei 2012

Cetakan Bukittinggi 1933

Cetakan Matba'ah Al-Islamiyah, Bukittinggi, 1933

Mushaf al-Qur'an ini dicetak oleh Percetakan (Matba'ah) Al-Islamiyah milik HMS Sulaiman, Bukittinggi, Sumatra Barat. Selesai dicetak pada bulan Rabi'ul Akhir 1352 H (Juli-Agustus 1933). Mushaf ini merupakan reproduksi cetakan Bombay, India, dan merupakan generasi awal cetakan mushaf Al-Qur'an di Indonesia. 

Mushaf Istiqlal, 1995

Penulisan Mushaf Istiqlal diresmikan oleh Presiden Soeharto pada Festival Istiqlal I, 15 Oktober 1991 (7 Muharam 1412 H), dan diluncurkan oleh Presiden Soeharto pada Festival Istiqlal II, 23 September 1995 (27 Rabi'ul Akhir 1416 H). Sebelum diresmikan, mushaf ini telah mengalami pentashihan oleh Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur'an Departemen (sekarang Kementerian) Agama RI, selesai pada 6 Juni 1995 (7 Muharam 1416). 
        Para khattat Mushaf Istiqlal adalah KH Abdurrazaq Muhili (perancang pola), HM Fa'iz AR (ketua), M Abdul Wasi AR, H Imron Ismail, Baiquni Yasin, Mahmud Arham, Islahuddin (anggota), serta HM Idris Pirous (asisten).
Halaman Surah al-Fatihah dan iluminasinya.

Rabu, 02 Mei 2012

Ragam Qur'an Kontemporer

Ragam Mushaf Al-Qur'an Kontemporer di Indonesia

[Baca uraian tentang perkembangan mushaf Al-Qur'an kontemporer di Indonesia dalam artikel Ali Akbar, "Pencetakan Mushaf Al-Qur'an di Indonesia", Jurnal Suhuf, Vol.4, No.2, 2012, hlm. 271-287. Bisa dibaca dan diunduh di http://lajnah.kemenag.go.id/unduhan/category/8-jurnal-suhuf-vol-4-no-2-tahun-2011.html