Selasa, 26 Februari 2013

Mushaf Dunia Islam

Mushaf-mushaf Dunia Islam

Catatan: Semua ilustrasi pada bagian ini diambil dari buku Colin F. Baker, Qur'an Manuscripts: Calligraphy, Illumination, Design (London: British Library, 2007). Detail buku dapat dilihat (dan dibeli) di sini: http://www.amazon.com/Quran-Manuscripts-Calligraphy-Illumination-Design/dp/0712306897/ref=sr_1_1?s=books&ie=UTF8&qid=1363520100&sr=1-1&keywords=colin+baker+qur%27an+manuscripts

Sabtu, 23 Februari 2013

Pencetakan Qur'an

Pencetakan Mushaf Al-Qur’an di Indonesia

Artikel ini pernah dimuat di Jurnal Suhuf, Vol.4 No.2, 2011, hlm. 271-287. File pdf bisa diunduh di http://academia.edu/2637901/Pencetakan_Mushaf_Al-Quran_di_Indonesia. Untuk pengutipan, sebaiknya mengacu pada terbitan di Jurnal Suhuf itu.

Ali Akbar
Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal, Jakarta

Tulisan ini menguraikan perkembangan pencetakan mushaf Al-Qur’an di Indonesia sejak masa awal pertumbuhannya pada pertengahan abad ke-19 hingga dewasa ini. Tulisan ini juga membahas pengaruh mushaf Al-Qur’an cetakan India dan Turki dalam masa awal pencetakan mushaf di Indonesia. Sejumlah penerbit mushaf yang berperan pada masa itu, demikian pula dalam perkembangannya hingga dewasa ini, digambarkan dengan ringkas. Sementara, bagian akhir tulisan ini membahas perkembangan kreatif dalam industri penerbitan mushaf Al-Qur’an di Indonesia.
 Kata kunci: mushaf Al-Qur’an, cetakan, Indonesia.

This article outlines the development of the printing of the Qur’an in Indonesia from its advent in the middle of 19th century to the present.  It also traces the influence of printed Qur’ans from India and Turkey on the early period of Qur’anic printing in Indonesia, and gives brief descriptions of some publishers of the Qur’an throughout the period in question. The last section analyses recent creative developments in the Qur’an publishing industry in  Indonesia.
 Key words:  Qur’an, printing, Indonesia.

Kamis, 21 Februari 2013

Koleksi Inggris

Qur'an Nusantara Koleksi Inggris 

Koleksi mushaf Nusantara terbanyak berpusat di kawasan Nusantara sendiri, terutama Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Dalam kepustakaan Eropa, naskah Al-Qur'an tidak terlalu banyak. Masuk akal, karena kajian mereka, sejak abad ke-17 maupun sesudahnya, selalu terfokus pada bahasa dan sastra. Para peminat naskah di Barat pun jauh lebih banyak mengumpulkan naskah-naskah sastra dan sejarah, daripada naskah Al-Qur'an. Menurut Annabel Teh Gallop, Kepala Bagian Asia Tenggara The British Library, London, tidak ada Al-Qur'an Nusantara dalam naskah-naskah Raffles, Mackenzie dan Farquhar pada awal abad ke-19, demikian pula dalam naskah-naskah Wilkinson, Winstedt dan Maxwell pada awal abad ke-20.  
Di seluruh Inggris, sebelum tahun 1995 hanya terdapat 4 buah mushaf Nusantara. British Library hanya menyimpan dua buah Al-Qur'an dari Asia Tenggara, yang diperoleh John Crawfurd selama kekuasaan administratif Inggris di Jawa (1811-1815). Baru sejak tahun 1996 British Library memperoleh sekitar 7 buah mushaf lagi, dua di antaranya dari Aceh. Selain mushaf-mushaf tersebut, ada satu buah fragmen mushaf dalam koleksi William Marsden, dan satu buah mushaf lainnya koleksi Royal Asiatic Society (Arabic No. 4).
Baru-baru ini British Library meng-online-kan secara lengkap sebuah koleksi mushaf Nusantara yang cukup indah, yaitu naskah Or. 15227. Mushaf ini berasal dari Pantai Timur Semenanjung Melayu, yaitu kawasan Patani, Kelantan, dan Terengganu, dari abad ke-19 (lihat http://www.bl.uk/manuscripts/Viewer.aspx?ref=or_15227_f001r).

Senin, 04 Februari 2013

Mushaf Indonesia

"Mushaf Indonesia" Ibnu Sutowo

Pernahkah Anda mendengar "Mushaf Indonesia"? Inilah mushaf (atau "mashaf", begitu dalam Qur'an ini disebut) yang ditulis atas prakarsa Dr Haji Ibnu Sutowo, sekaligus sebagai pemilik naskah asli. Ibnu Sutowo pada tahun 1970-an dikenal sebagai 'raja minyak', dan pendiri Yayasan Pendidikan Al-Qur'an yang menaungi Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur'an (PTIQ) di Jakarta Selatan. 
'Perencana/pelaksana' pembuatan mushaf ini adalah HM Umar Murad, dan ditulis oleh Muhammad Syadzali, kaligrafer yang juga menulis Mushaf Standar Indonesia edisi pertama (lihat http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/10/mushaf-al-quran-standar-indonesia.html). Pembuat hiasan bingkai mushaf adalah Azhari Nur dan H Muzammil. Mushaf ini diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Al-Qur'an dengan bantuan pemerintah Arab Saudi. Mushaf yang dicetak di Percetakan PT Al-Ma'arif Bandung ini "disiarkan dengan cuma-cuma". Mushaf ini menggunakan rasm usmani, dengan sistem 'ayat pojok' yang biasa digunakan oleh para penghafal Qur'an.