Senin, 14 Januari 2013

Mushaf al-Bantani

Mushaf al-Bantani, 2010

Menyusul mushaf-mushaf indah kontemporer lainnya (lihat http://quran-nusantara.blogspot.com/search/label/%28f%29%20Mushaf%20Indah%20Kontemporer), Pemerintah Provinsi Banten pada 2 Februari 2008 secara resmi memulai penulisan Mushaf al-Bantani, dan selesai pada 28 Agustus 2010 (18 Ramadan 1431 H). Dokumen ditandatangani oleh Gubernur Banten Hj Ratu Atut Chosiyah, sebagai pemrakarsa penulisan mushaf ini.
Ketua tim penulisan adalah Prof Dr HE Syibli Syarjaya; ketua peneliti desain iluminasi Prof Dr HMA Tihami; penulis kaligrafi Dr H Ahmad Tholabi Kharlie (koordinator), H Mahmud Arham, H Isep Misbah, H Arif Hamdani, Hj Yeni Solihah, Abdul Kholik, Nurkholis, Ahmad Mukhozin, Rivqi Nasrullah, dan Muhammad Martnus; dan desainer iluminasi Aris Kurniawan, Dr Helmi Bahrul Ulumi, dan Andi Zulfikar.
Mushaf cetakan ini, berukuran 25 x 17,5 cm, merupakan 'reproduksi' dari naskah aslinya, "Mushaf al-Bantani", yang berukuran 70 x 50 cm. Ragam iluminasi yang digunakan dalam Mushaf al-Bantani didasarkan pada hasil penelitian. Ketiga puluh juz mushaf ini memiliki variasi iluminasi yang terdiri atas iluminasi dasar dan iluminasi instrumental. Iluminasi dasar sumbernya adalah artefak dan manuskrip Banten, sedangkan iluminasi instrumental yang merupakan penunjang dari iluminasi dasar merupakan pengembangan dan rekayasa grafis.
Mushaf ini telah mengalami tiga kali cetak. Cetakan pertama sejumlah 3000 eksemplar, sementara cetakan kedua dan ketiga masing-masing 100.000 eksemplar. Cetakan ketiga dilengkapi dengan terjemahan. Pencetakan dilakukan oleh Lembaga Percetakan al-Qur'an (LPQ), Ciawi, Jawa Barat. Mushaf ini didistribusikan khususnya bagi warga Banten, dan tidak dijual di pasaran.

(Sekadar info: Biasanya, mushaf-mushaf indah kontemporer seperti ini diterbitkan oleh pemerintah daerah, sehingga tidak dijual, dan masyarakat luas tidak mudah memilikinya. Mushaf beriluminasi sejenis ini yang dijual di pasaran, artinya tersedia di toko buku, adalah "Mushaf Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat" (lihat http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/09/mushaf-karaton-ngayogyakarta-hadiningrat.html) seharga Rp140.000,- dan "Mushaf at-Tin" (http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/08/mushaf-at-tin-1999-mushaf-ini-adalah.html) dalam pilihan ukuran besar, sedang, kecil, dan per juz, tersedia di Masjid at-Tin dan Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah).

 

 






 

Buku "Panduan Iluminasi dan Kaligrafi". Pada cetakan pertama dibuat terpisah, sedangkan pada cetakan selanjutnya diintegrasikan dalam satu jilid mushaf. 


Artikel terkait:

3 komentar:

  1. Asslam, Wr, Wb. Saya ingin sekali memiliki Al-quran mushaf al-bantani, dimana saya mendapatkannya?, dan bagaimana cara membayarnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya memperoleh informasi bahwa mushaf tersebut bisa diperoleh di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten. Semoga berhasil...

      Hapus
  2. Assalamu'alaikum, ust Ali,semoga selalu sehat ya..kemaren saat ketemu di BQMI saya sempat menyampaikan ke ust perihal sy sedang menyusun tesis berkenaan dgn penelitian tentang mushaf Indonesia, mohon ijin untuk copas info di blog ust ini guna sebagai sumber referensi dan tentunya segera sy ingin ketemu di BQMI..mohon berkenan menyediakan waktu untuk sy..alfaqir suharno..nuhun

    BalasHapus