Kita perlu kritis, jangan langsung percaya terhadap semua yang tertulis di manuskrip! Di bagian akhir mushaf ini tertulis: "Selesai di Sambas 2 Safar sanat 1071, ditulis al-Haj Asy'ari al-Hafiz adanya". Tetapi, apakah fakta-fakta lain dalam naskah ini mendukung?
Blog untuk kajian sejarah dan seni mushaf al-Qur'an di Asia Tenggara. Semua foto dibuat oleh penulis, kecuali disebut sumbernya. Terbit sejak 2012.
Selasa, 23 April 2024
Bukan disalin di Sambas
Kita perlu kritis, jangan langsung percaya terhadap semua yang tertulis di manuskrip! Di bagian akhir mushaf ini tertulis: "Selesai di Sambas 2 Safar sanat 1071, ditulis al-Haj Asy'ari al-Hafiz adanya". Tetapi, apakah fakta-fakta lain dalam naskah ini mendukung?
Qur'an litograf Singapura, 1870-an
Qur'an Mini cetakan David Bryce, 1890-an
Halaman Iluminasi 'Diperjualbelikan'?
Sabtu, 20 April 2024
Pedoman Membaca dan Menulis Al-Qur'an Braille Edisi Penyempurnaan
Sejak ditetapkan pada 1984, Mushaf Standar Braille dalam waktu yang cukup lama tidak memiliki pedoman yang secara lebih terperinci mengatur cara membaca dan menulis Al-Qur’an Braille. Akibatnya, ditemukan sejumlah perbedaan pandangan di kalangan para penerbit maupun praktisi. Oleh karena itu muncul upaya untuk melakukan kajian dan telaah dalam bentuk lokakarya dan workshop yang dilakukan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama RI bersama beberapa lembaga dan komunitas penggiat pembelajaran Al-Qur’an Braille. Hasil dari sejumlah pertemuan tersebut adalah buku Pedoman Membaca dan Menulis Al-Qur’an Braille edisi pertama yang diterbitkan oleh LPMQ pada tahun 2012 (unduh: https://www.academia.edu/6401887/Pedoman_Membaca_dan_Menulis_Al_Quran_Braille).