Senin, 28 Agustus 2023

Penyalin Qur'an (6): Haji Abdul Karim, Riau, 1833

Tidak banyak penyalin Qur'an abad ke-19 yang dapat dikenali pada abad ke-21 ini, terlebih di kawasan Melayu. Kebanyakan penyalin Qur'an tidak mencantumkan namanya, barangkali, karena tidak ingin menonjolkan diri. Salah satu penyalin Riau yang dapat kita kenali namanya saat ini adalah Haji Abdul Karim yang menyalin di Daik, Pulau Lingga, Kepulauan Riau, seperti terbaca jelas dalam kolofon di akhir mushaf ini. Karya tulisnya cukup halus, dari awal hingga akhir mushaf. Tampak jelas bahwa Haji Abdul Karim bin Abbās bin Abdurraḥmān bin Abdullāh al-Banjār adalah penyalin terlatih. Sayang sekali, sebagaimana penyalin lainnya pada abad ke-19, riwayat hidupnya tidak dapat ditelusuri lagi. Mushaf ini selesai ditulis pada hari Jumat, 13 Jumadil Awal 1249 H (27 September 1833).