Mushaf Sundawi, 1997
‘Sundawi’ yang digunakan dalam Al-Qur’an Mushaf
Sundawi adalah istilah yang dikaitkan dengan konsep desain dan tatanan
iluminasi yang diterapkan pada setiap halaman mushaf ini. Pada prinsipnya ada
dua jenis sumber inspirasi atau acuan desain yang digunakan. Pertama,
yang referensinya berasal dari motif islami Jawa Barat, misalnya memolo mesjid,
motif batik, ukiran mimbar, mihrab, dan artefak lainnya, dengan catatan bahwa
motif-motif tersebut tidak bersifat anthropomorphic (dari bentuk
manusia) ataupun zoomorphic (dari bentuk binatang). Jenis motif kedua,
yaitu desain yang bersumber pada sejumlah flora tertentu yang khas Jawa Barat,
seperti gandaria dan patrakomala.
Mushaf Sundawi.
Pembuatan Al-Qur’an Mushaf Sundawi diprakarsai oleh
Gubernur Jawa Barat waktu itu, HR Nuriana, yang peresmiannya dilakukan pada
tanggal 14 Agustus 1995 (17 Rabiul Awal 1416 H), pada peringatan Maulid Nabi
Muhammad saw. Pada kesempatan itu Gubernur membubuhkan “Basmalah” pada lembar
awal mushaf sebagai simbol dimulainya penulisan Mushaf Sundawi. Untuk
mewujudkan Al-Qur’an yang sahih dalam segi penulisannya dan estetis dalam segi
perwajahannya, dibentuklah tim kerja yang terdiri atas para ulama, ahli
kaligrafi (khattat), pakar estetika seni rupa Islam, desainer spesialis
iluminasi, peneliti, iluminator, ahli komputer grafis, fotografer yang
menunjang penelitian desain, serta para ahli lainnya yang membantu pelaksanaan
secara umum, demikian pula para pentashih mushaf. Al-Qur’an Mushaf Sundawi
selesai dikerjakan pada bulan Januari 1997. Manuskripnya disimpan di dalam peti
yang didesain secara khusus.
Tim Pelaksana: Ide/prakarsa: R Nuriana (Gubernur Jawa Barat);
Pembina: H Agus Muhyidin, HMA Sampurna, Drs H Ukman Sutaryan; Penanggung
Jawab: Drs H Ragam Santika MM; Pengarah: Dr H Diharna (Ketua); Pelaksana
Harian: Drs HM Sholeh (Koordinator); Bidang Perencana: Mahmud
Buchari (Ketua), HM Faiz Abdurrazaq, Drs H Syarief Hidayat MHum, Dr Abay D
Subarna; Bidang Kaligrafi: Drs Wahidin Loekman (Ketua), H Abdul Wasi,
Baequni Yasin, Mahmud Arham, H Ahmad Hawi Hasan; Bidang Desain dan
Iluminasi: Drs Achmad Haldani D (Ketua), dengan 23 anggota.
Data Teknis: Al-Qur'an Mushaf Sundawi dibuat di atas kertas jenis Conqueror
Laid, tipe Ripple Art Special, warna China White, 250 gr,
buatan Inggris. Dengan prinsip pembagian bidang golden section, dibuat
bidang gubahan dengan ukuran tinggi 77,4 cm dan lebar 45,6 cm. Luas bidang
untuk kaligrafi 38,2 x 54,55 cm. Jumlah halaman 763 halaman. Tinta yang
digunakan adalah merek Dr. Ph. Martin's warna Black Star (buatan
Amerika) untuk khat, dan cat akrilik Winsor & Newton (buatan
Inggris) untuk iluminasinya. Sedangkan untuk emas murni terddapat dua jenis,
yaitu emas serbuk dan emas lembaran (prada), masing-masing buatan Jepang dan
Taiwan. Mushaf Sundawi menghabiskan 24.000 ml tinta warna dan 5.000 ml tinta
hitam serta 1.500 gr emas prada dan 1000 gr emas murni serbuk, ratusan batang
pena handam, 750 batang kuas, 350 pensil, dan 25 dus (12,5 kg) penghapus.
Penggubahan outline motif iluminasi dibantu dengan dua perangkat lengkap
komputer grafik, agar motif yang dihasilkan lebih halus, teratur, presisi, dan
hemat waktu.
Sistem Kaligrafi: Setiap halaman terdiri atas 15 baris tulisan, kecuali
halaman-halaman istimewa ummul-Qur'an (S al-Fatihah dan awal
al-Baqarah), nisful-Qur'an (awal S al-Kahf), dan khatmul-Qur'an (S
al-Falaq dan an-Nas) yang disesuaikan dengan bentuk dan ukurannya. Setiap juz
terdiri atas 24 halaman, kecuali juz 1, 15, 19, dan 30 yang memiliki halaman
lebih banyak demi kemudahan dan kenyamanan membaca. Jenis dan warna tulisan
untuk teks adalah khat Naskhi dengan tinta hitam. Nama judul surah pada kotak
adalah khat Kufi dengan emas murni dan outline hitam. Setiap lafaz Allah
dan waqaf lazim ditulis dengan tinta merah. Basmalah pada awal Surah al-Kahf,
awal Surah al-Falaq dan an-Nas ditulis dengan khat Sulusi, disesuaikan dengan
bentuk bidang yang melengkung. Untuk memudahkan mencari ayat, pada nama surah
di setiap halaman dilengkapi dengan nomor surah, demikian juga nama juz dengan
nomor juz. Kedua item ini ditempatkan di sebelah bawah, di luar bingkai. Setiap
awal juz selalu di halaman sebelah kanan (halaman ganjil). Penulisan ayat
menggunakan sistem sudut, yaitu setiap halaman diakhiri nomor ayat (dalam
bahasa Turki disebut āyet ber-kenār). Tataletak menggunakan sistem rata
kiri-kanan, kecuali halaman doa Khatmul-Qur’an dan halaman Acuan Mushaf Sundawi
yang simetris, dengan mengacu kepada bunyi kalimat, untuk memudahkan pembacaan
dan pengaturan intonasi yang tepat sesuai dengan nada kalimatnya. Setiap awal
surah paling kurang terdiri atas kepala surah diikuti basmalah dan baris
pertama awal surah. Tanda-tanda seperti waqaf lazim, sajdah, ruku’,
hizb, Makiyah/Madaniyah dibuat lengkap, dengan bentuk dan warna yang
menonjol. Pentashihan ayat, selain dilakukan oleh tim intern penulis, juga
secara formal ditashih oleh Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an, Departemen Agama
RI, Jakarta, yang secara reguler datang ke Bandung.
Sistem Iluminasi: Iluminasi (to illuminate berarti ‘memberi
cahaya’) bertujuan untuk mendukung ayat-ayat suci Al-Qur’an. Gubahan iluminasi
Mushaf Sundawi terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:
(1) Tiara (mahkota), idenya diambil dari bentuk mamolo
masjid Banten dan Cirebon, yaitu hiasan pada puncak atap masjid. Konsep mamolo
diterapkan pada taira Mushaf Sundawi karena kedudukan mamolo yang terkait erat
dengan konsep bangunan arsitektur tradisional masjid di Jawa Barat.
(2) Bingkai (frame), adalah gubahan ruang
sebagai tempat untuk mengungkapkan ragam hias Jawa Barat yang diuntai
mengelilingi ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan maksud memberikan dukungan makna
ayat, sekaligus memberikan identitas Jawa Barat.
(3) Tanda-tanda baca, digubah dengan tujuan untuk
lebih memperjelas peran tanda-tanda baca tersebut, sekaligus dapat dipakai
sebagai unsur yang memperindah Mushaf Sundawi secara keseluruhan.
(4) Sumber ragam hias iluminasi, diambil dari
motif-motif tradisional yang dikembangkan dan ditambah dengan sumber ragam hias
lain khas Jawa Barat. Sumber ragam hias tersebut dapat merupakan wakil dari
wilayah-wilayah budaya Jawa Barat, maupun wilayah pemerintahan. Secara
keseluruhan terdapat 17 desain wilayah budaya, yang masing-masing akan
menempati satu juz berlainan. Selain itu, terdapat tiga desain khusus untuk
menghiasi halaman ummul-Qur’an, nisful-Qur’an, dan khatmul-Qur’an,
serta beberapa halaman tambahan. Pembagian ragam hias wilayah budaya dan juz
dirinci sebagai berikut: [1] Motif Teh I: Juz 1 dan 18; [2] Motif Banten: Juz 2
dan 19; [3] Motif Teh II: Juz 3 dan 20; [4] Motif Bogor, Sukabumi, Cianjur,
Tangerang, dan Betawi: Juz 4 dan 21; [5] Motif Indramayu: Juz 5 dan 22; [6]
Motif Cirebon: Juz 6 dan 23; [7] Motif Padi: Juz 7 dan 24; [8] Motif Bekasi,
Karawang, Purwakarta, Subang, dan sekitarnya: Juz 8 dan 25; Motif Ciamis,
Banjar: Juz 9 dan 26; [10] Motif Tasikmalaya: Juz 10 dan 27; [11] Motif Kina:
Juz 11 dan 28; [12] Motif Garut: Juz 12 dan 29; [13] Motif Sumedang: Juz 13 dan
30; [14] Motif Bandung (Patrakomala): Juz 14; [15] Motif Gandaria: Juz 15; [16]
Motif Hanjuang: Juz 16; [17] Motif Kuningan, Majalengka, Cirebon, dan
Indramayu: Juz 17; ditambah tiga motif khusus [A] Motif Jawa Barat I:
Ummul-Qur’an; [B] Motif Jawa Barat II: Nisful-Qur’an dan Khatmul-Qur’an; [C]
Motif Serang, Lebak, Pandeglang: halaman tambahan.
[Sumber: Booklet "Penulisan Al-Qur'an Mushaf Sundawi Jawa Barat", 1997.
Kulit "Mushaf Sundawi".
Halaman iluminasi awal mushaf (Surah al-Fatihah dan awal Surah al-Baqarah).
Halaman iluminasi akhir mushaf.
Artikel terkait:
- "Mushaf Kalimantan Barat" http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/01/mushaf-kalimantan-barat.html
- "Mushaf al-Bantani" http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/01/mushaf-al-bantani.html
- "Mushaf Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat": http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/09/mushaf-karaton-ngayogyakarta-hadiningrat.html
- "Mushaf Jakarta" http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/09/blog-post.html
- "Mushaf at-Tin" http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/08/mushaf-at-tin-1999-mushaf-ini-adalah.html
- "Mushaf Istiqlal" http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/05/mushaf-istiqlal-1995.html
Assalamualaikum pak. Maaf izin bertanya. Dimana saya bisa mendapatkan Quran Sundawi ini? Terima kasih
BalasHapusaassalamualaikum pak, mau tanya, mushaf sundawi ini, diderah mana ya??
BalasHapusWaalaikum salam. Sundawi itu Sunda, yang mendiami Provinsi Jawa Barat.
Hapus