Lagi, dua Qur’an
kecil
Rupanya, artikel singkat tentang Qur'an mini (http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/12/quran-kecil.html) memperoleh perhatian yang cukup luas dari khalayak pembaca. Banyak orang 'penasaran' dengan mushaf kecil. Nah, berikut adalah dua
Qur’an kecil koleksi baru Bayt al-Qur’an & Museum Istiqlal yang merupakan sumbangan
Ibu Siti Rofiqoh, Bogor, dan Ibu Yusi Herawati, Depok.
Qur’an yang sering disebut “Qur’an Istanbul” atau “Stambul” ini, yang pertama berukuran 1,8 x 2,7 cm. Setiap halaman terdiri atas 12 baris. Naskah asli Qur'an ini ditulis oleh kaligrafer kenamaan Turki Usmani abad ke-17, Hafiz Usman (1642-1698), selesai pada pertengahan Rabiul Awal 1094 H (Maret 1683). Tidak ada keterangan kapan mushaf ini dicetak, karena bagian akhir mushaf mini ini telah hilang. Namun, diperkirakan, dicetak pada abad ke-20.
Qur’an yang sering disebut “Qur’an Istanbul” atau “Stambul” ini, yang pertama berukuran 1,8 x 2,7 cm. Setiap halaman terdiri atas 12 baris. Naskah asli Qur'an ini ditulis oleh kaligrafer kenamaan Turki Usmani abad ke-17, Hafiz Usman (1642-1698), selesai pada pertengahan Rabiul Awal 1094 H (Maret 1683). Tidak ada keterangan kapan mushaf ini dicetak, karena bagian akhir mushaf mini ini telah hilang. Namun, diperkirakan, dicetak pada abad ke-20.
Mushaf kecil, cetakan, ukuran 1,8 x 2,7 cm.
Mushaf
kecil yang kedua berukuran 2 x 3,4 cm. Mushaf yang setiap halaman terdiri atas 11
baris itu ditempatkan di dalam kotak logam dengan ‘jendela’ kaca pembesar di
bagian depan. Naskah asli mushaf ini disalin oleh penyalin yang sama, Hafiz Usman.
Sebagai seorang kaligrafer profesional ia menghasilkan beberapa mushaf. Mushaf
ini selesai disalin pada awal Sya’ban 1097 (Juni 1686), tiga tahun setelah mushaf
yang pertama di atas. Dicetak di Percetakan Usmaniyah (al-Matba’ah al-Usmaniyah) pada Ramadan 1304 H (Juni 1887). Kaligrafi
mushaf ini, rupanya, hampir sama dengan mushaf karya Hafiz Usman lainnya yang dicetak di Matba'ah Usmaniyah,
Sya'ban 1298 H (Juni/Juli 1881) (lihat: http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/04/mushaf-cetakan-turki-1881-mushaf-ini.html).
Meskipun demikian, bila diamati lebih teliti, tidak sama persis, dan telah
mengalami sejumlah modifikasi pada huruf-huruf tertentu karena adanya perbedaan
tanda ayat. Saya menduga bahwa modifikasi itu bukan dilakukan oleh Hafiz Usman,
tetapi oleh kaligrafer lain dalam proses percetakan di Percetakan Usmaniyah
pada akhir abad ke-19.
Sementara,
mushaf karya Hafiz Usman lainnya dapat dilihat di http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/12/quran-kecil.html).
Mushaf yang juga dicetak kecil ini setiap halaman terdiri atas 17 baris.
Dalam
‘urusan’ mushaf mini ini sebenarnya masih menimbulkan pertanyaan, apakah mushaf
kecil ini benar dicetak pada akhir abad ke-19, ataukah dicetak pada abad ke-20?
Meskipun pada mushaf kecil itu tertulis dicetak tahun 1887, namun masih perlu dikaji lebih lanjut, karena dua hal. Pertama,
apakah teknologi cetak pada akhir abad ke-19 sudah bisa mendukung produksi
mushaf sekecil itu? Kedua, bisa jadi percetakan tidak mengubah teks naskah ketika memproduksi mushaf kecil dari yang sebelumnya dicetak dalam ukuran standar atau biasa. Dalam dunia percetakan hal itu sangat
mungkin terjadi.
Teks terbaca, mutu cetak mushaf pertama cukup baik.
Mushaf kecil kedua, dengan kotak pelindung berkaca.
Halaman Surah al-Fatihah. Iluminasi mushaf sangat jelas berciri Usmani.
Surah al-Fatihah.
Artikel
terkait:
- “Qur’an Kecil, ‘Qur’an Istanbul’”: http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/12/quran-kecil.html
- “Jangan langsung percaya (5): Cetakan litografi”: http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/11/cetakan-litografi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar