Jangan langsung percaya! (5)
Jangan percaya kepada pengurus masjid! Haha…, maaf, maaf, ini
terkait dengan keterangan tentang suatu Qur’an cetakan. Pernah, seorang
peneliti Qur’an menulis laporan penelitian demikian panjang, dan mengajukannya
untuk dimuat di sebuah jurnal, namun dia keliru mengidentifikasi Qur’an cetakan
sebagai manuskrip (tulisan tangan)! Ia menyatakan bahwa naskah yang ditelitinya itu sebagai
tulisan tangan, padahal merupakan cetakan litografi. Nah, kekeliruan itu
bersumber dari keterangan pengurus masjid yang ‘ditelan mentah’. Maka sekali
lagi, janganlah langsung percaya!
Cetakan litografi yang 'lentur' sebagaimana tulisan tangan biasa:
Qur'an cetakan Muhammad Azhari, Palembang, 1848.
Tidak semua
naskah kuno adalah tulisan tangan 'asli'. Banyak pemilik dan pedagang naskah kuno yang
menyangka bahwa naskah cetakan miliknya adalah tulisan tangan. Begitu
juga peneliti ‘pemula’ (maaf, katakanlah demikian),
sering keliru menyatakan naskah cetakan sebagai tulisan tangan. Bagaimana kita
bisa membedakan antara tulisan tangan ‘asli’ dengan cetakan litografi? Memang
perlu kejelian, tapi sesungguhnya itu sangat sederhana.
Penting diketahui, dan dibedakan, bahwa pada masa lalu
ada dua ‘aliran’ teknik cetak: litografi (lithography) dan tipografi (typography, movable type). Hasil cetakan litografi (disebut
juga ‘cetak batu’) sangat berbeda dengan cetakan tipografi (cetakan berdasarkan
rangkaian huruf dari logam). Tipografi tidak bermasalah untuk mencetak huruf Latin, karena karakter hurufnya memang terdiri atas satuan huruf yang terpisah,
yaitu huruf a, b, c, dst. Namun, jadi
agak bermasalah jika diterapkan untuk huruf Arab yang karakter hurufnya berbeda-beda jika disambung, dan sangat fleksibel!
Hasil cetakan
tipografi sangat mudah dikenali, karena hurufnya kaku, dan huruf yang sama
pasti mempunyai anatomi yang sama persis. Sambungan antarhurufnya juga tampak jelas. Ini contohnya:
Nah, litografi tidak dihasilkan dari cetakan rangkaian huruf-huruf yang semula terpisah, namun berasal dari tulisan tangan (manusia) biasa yang kemudian ditransfer ke dalam cetakan. Inilah yang kemudian membingungkan sebagian orang!
Cetakan tipografi Eropa yang kaku: Qur'an edisi Gustav Flugel, Jerman, 1834.
Qur'an cetakan seperti ini 'tidak laku' dan 'tidak diterima' di dunia Islam.
Nah, litografi tidak dihasilkan dari cetakan rangkaian huruf-huruf yang semula terpisah, namun berasal dari tulisan tangan (manusia) biasa yang kemudian ditransfer ke dalam cetakan. Inilah yang kemudian membingungkan sebagian orang!
Karena cetakan
litografi juga merupakan tulisan tangan biasa, untuk membedakannya dengan tulisan
tangan ‘langsung’ (atau ‘asli’), kita perlu melihat tintanya. Antara tinta dawat dengan tinta cetakan pasti
berbeda. Dawat biasanya hitam pekat
(sebagian bahkan mengkilat), sementara hasil cetakan litografi biasanya tidak
terlalu hitam pekat, hurufnya agak berongga-rongga, dan terkadang hasil cetakan
tidak merata di seluruh permukaan halaman. Jika kita baru satu kali melihat, mungkin
masih agak sulit membedakan, tetapi jika sudah berulang kali, pasti akan mudah membedakannya.
Untuk melihat ragam cetakan Qur'an di Indonesia dari masa ke masa, sila lihat artikel "Pencetakan Mushaf Al-Qur'an di Indonesia": http://www.academia.edu/2637901/Pencetakan_Mushaf_Al-Quran_di_Indonesia; dan untuk melihat jenis-jenis cetakan litografi yang lain sila lihat beberapa artikel singkat dalam kategori "Mushaf Cetakan Awal" di blog ini: http://quran-nusantara.blogspot.com/search/label/%28b%29%20Mushaf%20Cetakan%20Awal
Artikel terkait:
- "Jangan langsung percaya! (1): Tulisan dan bahasa": http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/08/jangan-langsung-percaya-1.html
- "Jangan langsung percaya! (2): Angka lima: http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/11/masalah-angka-lima.html
- "Jangan langsung percaya! (3): Huruf mim setelah angka tahun”: http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/11/huruf-mim.html
- “Jangan langsung percaya! (4): Asal naskah”: http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/11/asal-naskah.html
- "Jangan langsung percaya! (6): Label di Museum": http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/12/label.html
- " Jangan lengsung percaya! (7): Qur'an peninggalan Cheng Ho?": http://quran-nusantara.blogspot.com/2014/02/peninggalan-cheng-ho.html
- "Jangan langsung percaya! (8): Khasiat super dahsyat Qur'an Kecil?": http://quran-nusantara.blogspot.com/2014/02/khasiat-quran-kecil.html
- "Jangan langsung percaya! (9): Qur'an tiban!": http://quran-nusantara.blogspot.com/2014/03/lagi-quran-daun-lontar.html
- "Jangan langsung percaya (10): Pewarnaan baru": http://quran-nusantara.blogspot.com/2015/09/pewarnaan-baru.html
- "Jangan langsung percaya! (11): Tahun penulisan dalam Qur'an cetakan": http://quran-nusantara.blogspot.com/2016/08/karakter-tulisan.html
trimakasih infonya sangat menarik,,
BalasHapusbermanfaat sekali,,
mantap,,
Terima kasih ustadz...
BalasHapus