Rabu, 15 Agustus 2012

Qur'an 'Kuno-kunoan' (1): Tiga Ciri

        Sekitar April 2009 masyarakat pernah dihebohkan dengan munculnya sebuah mushaf Al-Qur’an (dan sebilah pedang) secara “tiban” (tiba-tiba ada) di sebuah masjid kampung di Banten (lihat: http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/03/quran-kuno-kunoan-2.html). Kabar tersebut waktu itu cukup menghebohkan, dan sempat membikin ‘repot’ pihak-pihak yang berwenang. Kabar lainnya, seseorang datang ke sebuah museum membawa sebuah mushaf, dan secara ‘meledak-ledak’ mengatakan bahwa mushaf yang dibawanya itu muncul secara tiba-tiba bersamaan dengan halilintar yang menyambar! Wah! Satu lagi, seseorang dari Cirebon menawarkan sebuah mushaf melalui email dan telefon, dan mengatakan bahwa mushaf yang ditawarkannya itu diperoleh dari tirakat di makam Sunan Gunung Jati bersama beberapa ulama Cirebon!

 Sebuah mushaf 'kuno-kunoan' di sebuah masjid di Kalimantan. [Foto atas kebaikan Zarkasi]

Minggu, 12 Agustus 2012

Koleksi Pribadi

Malaysia
Koleksi Pribadi

Seorang kolektor [yang tidak mau disebutkan namanya] di Malaysia memiliki sejumlah Qur'an dan naskah keagamaan Nusantara, di samping benda budaya lainnya seperti keris, dll. Menurut pengakuannya, koleksi naskahnya mencapai 200-300 naskah, sebagian dititipkan di museum karena rumahnya tidak "cukup" untuk menyimpan naskah. Pada awal tahun 1990-an ia rajin keliling kampung di beberapa kota di Indonesia untuk mencari naskah, "Namun kini harganya sudah mahal," kata dia.

 Qur'an dari Aceh.
Malaysia
Muzium Islam Sarawak, Kuching

Museum Islam di Kuching, Malaysia Timur, mengoleksi beberapa Qur'an Nusantara, di samping beberapa Qur'an dari dunia Islam lain. 

 Koleksi detempatkan di dalam lemari kaca.

Sabtu, 11 Agustus 2012

Koleksi Museum Negeri Terengganu

Malaysia
Museum Negeri Terengganu

Kesultanan Terengganu, sejak awal abad ke-19, telah terkenal dengan salinan Qur'an yang indah. Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi pernah menyatakan itu dalam salah satu catatan perjalanannya. Iluminasi mushaf dari Terengganu dikerjakan dengan sangat detail. Kaligrafinya pun pada umumnya bisa dikatakan bagus, di atas rata-rata kaligrafi Qur'an Nusantara lainnya.
 

Jumat, 10 Agustus 2012

Mushaf at-Tin, Jakarta, 1999

Mushaf ini adalah cetakan faksimili atas manuskrip indah "Mushaf al-Qur'an Ibu Hj Fatimah Siti Hartinah Soeharto". Mushaf ini dicetak dalam tiga ukuran, yaitu besar, sedang, dan kecil. Jumlah iluminasi 33 desain (dari 93 desain dalam manuskrip aslinya yang berukuran 102 x 73 cm). 
        Tim Perancang/Perencanaan. Koordinator Teknik: H Mohammad Djaelani; Ketua Pelaksana Harian: Mahmud Buchari. Bidang Kaligrafi: Ustadz H Imron Islamil, Ustadz Abdul Wasi, Ustadz Baequni Yasin, Mahmud Arham, H Hawi Hasan, H Miftahuzzaman, Islahuddin. Bidang Iluminasi: Drs Achmad Haldani D, Dra Titi H Rasbury, Dra Henny Haerany, Dra Yeyet D Koryeti, Drs M Kusna Wijaya, Drs Zain Rais, Rahman Ruwandi. 
Booklet Mushaf at-Tin yang berisi penjelasan mengenai konsep kaligrafi dan iluminasi, sumber ide iluminasi, keterangan tanda baca, waqaf, daftar juz dan surah, serta struktur organisasi pelaksanaan dan skema teknis kerja dalam pembuatan Mushaf at-Tin dapat dilihat di sini: http://quran-nusantara.blogspot.com/2014/02/booklet-mushaf-at-tin.html
 
Halaman isi Mushaf at-Tin.

Minggu, 05 Agustus 2012

Malaysia 
Muzium Al-Qur'an, Malaka

Museum khusus Al-Qur'an di kota Malaka ini menyimpan koleksi mushaf Nusantara, beberapa di antaranya dari Aceh, Jawa, dan Terengganu.