Kamis, 26 Juli 2012

Qur'an Sulawesi Barat

8 Qur'an Kuno dari Sulawesi Barat


[Untuk pengutipan, harap unduh dan baca artikel lengkap di sini: https://jurnalsuhuf.kemenag.go.id/suhuf/article/view/123/105]

Mushaf 1
Mushaf ini dari Majene, Sulawesi Barat. Ukuran mushaf 31,5 x 23 cm, tebal 6 cm. Ukuran teks 23 x 13 cm. Cap kertas moonface dengan cap tandingan huruf “VG” (Valentino Galvani). Menurut Russell Jones, kertas berciri seperti itu berasal dari Italia, sekitar tahun 1833-1840. Pemilik mushaf ini mewarisinya dari KH Abdur Rasyid, seorang qadi, buyutnya dari jalur ibu. Abdur Rasyid dahulu tinggal di Wajo selama puluhan tahun.
Mushaf ini beriluminasi istimewa, terdapat di awal, tengah, dan akhir mushaf. Iluminasi dengan sangat detail bergaya “Pantai Timur” Semenanjung Melayu ini dikerjakan dengan keterampilan artistik yang dapat dikatakan luar biasa. Mushaf ini telah mengalami penjilidan ulang – sebagian tepi naskah terpotong.
1a. Qur'an dari Majene: halaman beriluminasi.


1b. Halaman isi.

Mushaf B
Mushaf ini dari Banggae, Majene, Sulawesi Barat. Ia mewarisinya secara turun-temurun dari keluarga imam/qadi di masjid lama setempat. Tidak seperti biasanya, ukuran mushaf ini agak kecil, yaitu 15,5 x 10 cm, tebal 4 cm. Mushaf ini memiliki kotak khusus, terbuat dari kayu, berukuran 19 x 15 cm, tebal 6 cm. Sehari-hari, mushaf tersebut dimasukkan ke dalam kotak itu. Kertas mushaf ini tipis, dan menurut Russell Jones, lebih tua dibandingkan naskah lainnya yang umumnya berasal dari abad ke-19. Cap kertas tidak bisa diidentifikasi dengan utuh, karena naskah berukuran kecil. Iluminasi hanya terdapat di bagian awal mushaf.
2a. Qur'an dari Majene: halaman beriluminasi.

2b. Halaman isi.

Muhaf C
Mushaf ini kota Majene, Sulawesi Barat. Ukuran mushaf agak besar, 43,5 x 28 cm, tebal 7 cm. Bidang teks berukuran 30 x 17,5 cm. Menurut catatan kolofon yang berada di akhir naskah, mushaf ini selesai ditulis pada Jumat 27 Rajab 1248 H (20 Desember 1832) oleh H Ahmad bin Syekh al-Katib Umar, yang terkenal di tanah Bugis (al-masyhūr fī jamī’i bilād al-Būqīs wa gairihā min ba‘d bilād al-muslimīn). Berbeda dengan naskah lainnya, mushaf ini tidak beriluminasi, dan menyisakan bagian kosong yang biasanya dihias, yaitu di awal, tengah, dan akhir mushaf. Menurut catatan di awal naskah, mushaf ini ditashih di Mekah.
3a. Qur'an dari Majene: halaman beriluminasi.

3b. Halaman isi.

Mushaf D
Mushaf ini milik seorang sando kappung (dukun kampung), Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Mushaf ini berukuran 20,5 x 14,5 cm, tebal 4,5 cm, dan bidang teks berukuran 14,5 x 9 cm. Hingga kini, mushaf ini masih digunakan untuk ‘mengobati’ berbagai penyakit seperti terkena guna-guna, dengan meletakkan mushaf ini di atas segelas air, dan membaca doa-doa. Berdasarkan cap kertasnya, Russell Jones memperkirakan bahwa mushaf ini berasal dari abad ke-18. Iluminasi terdapat di awal dan akhir mushaf. Kondisi naskah sudah tidak utuh lagi, sebagian sobek, dan sebagian halaman tidak berurutan.
4a. Qur'an dari Majene: halaman beriluminasi.

4b. Halaman isi.

Mushaf E
Mushaf ini dari Sendana, Majene, Sulawesi Barat. Mushaf ini berukuran 33 x 23,5 cm, tebal 6,5 cm, dan ukuran bidang teks 23 x 13 cm. Cap kertas bergambar moonface berasal dari Italia, abad ke-19. Iluminasi yang cukup indah terdapat di bagian awal, tengah, dan akhir mushaf.
5a. Qur'an dari Majene: halaman beriluminasi.

5b. Halaman isi.

Mushaf F
Mushaf ini Polewali-Mandar, Sulawesi Barat. Ukuran mushaf 36,5 x 25,5 cm, tebal 7 cm, dan ukuran bidang teks 26 x 14,5 cm. Kondisi mushaf baik dan lengkap. Menurut pengakuan pemilik, mushaf ini ia dapatkan secara tiba-tiba di pagar rumahnya. Cap kertas tidak dapat teridentifikasi dengan baik, namun diperkirakan dari abad ke-19. Iluminasi yang indah terdapat di awal, tengah, dan akhir mushaf.
6a. Qur'an dari Polewali Mandar: halaman beriluminasi.

6b. Halaman isi.

Mushaf G
Mushaf ini dari Polewali-Mandar, Sulawesi Barat, yang ia warisi dari ayahnya. Ukuran mushaf 33 x 23 cm, tebal 8 cm, dan ukuran bidang teks 23 x 13,5 cm. Kondisi naskah baik, lengkap 30 juz. Cap kertas bergambar moonface dengan cap tandingan Andrea Galvani – Pordenone asal Italia, dari tahun 1870-1884. Cap kertas ini sama dengan yang digunakan Mushaf E dari Sendana. Iluminasi yang indah terdapat di awal, tengah, dan akhir mushaf. Teks tambahan di bagian akhir mushaf ini mirip dengan Mushaf F.
7a. Qur'an dari Polewali Mandar: halaman beriluminasi.

7b. Halaman isi.

Mushaf H
Mushaf ini  terdiri atas 10 jilid. Jilid pertama berada di Polewali-Mandar, terpisah dari 9 jilid lainnya yang disimpan oleh adiknya di Majene. Ukuran mushaf 20,5 x 16 cm, tebal 1,5 cm, dan ukuran biang kertas 14 x 8,5 cm. Cap kertas Concordia bergambar singa membawa pedang, dari abad ke-19. Kondisi jilid pertama telah rusak, tidak terawat, sedangkan 9 jilid lainnya masih baik.
8a. Qur'an dari Polewali Mandar: halaman beriluminasi.

8b. Halaman isi.

Catatan: Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan Dr Idham Khalid Bodi yang menemani saya sepenuh waktu selama di Sulawesi Barat, sehingga penelusuran dan pendokumentasian mushaf berjalan dengan lancar. Untuk kepentingan privasi, nama pemilik sengaja tidak dicantumkan di sini.

1 komentar:

  1. terima kasih banyak pak Doktor, sangat menarik dan bermanfaat tulisan di blok ini, dan saya termasuk putra daerah sulawesi barat Madar semoga sehat selalu pak Doktor

    BalasHapus