Al-Ḥāfiẓ ʻUṡmān, kaligrafer jenius ini lahir di Istanbul pada 1642, putera Ali Efendi, seorang muazin Masjid Haseki. Usman muda menghafal Al-Qur’an sejak kecil sehingga dikenal sebagai al-Ḥāfiẓ (penghafal Qur'an). Ia mulai belajar enam gaya kaligrafi dasar kepada Darwis Ali selama beberapa tahun, kemudian sang guru mengirim Usman untuk belajar kaligrafi kepada murid terbaiknya, Suyolcuzade Mustafa el-Eyyubi (w. 1686). Hafiz Usman cepat menjadi salah satu muridnya yang terdepan, memperoleh ijazah ketika masih berumur 18. Ia lalu belajar kepada Nefeszade Ismail Efendi (w. 1678) yang mengajarinya metode Syaikh Hamdullah secara detail. Hafiz Usman meninggalkan metode Syaikh Hamdullah pada 1678 dan mulai menggunakan metodenya sendiri. Meskipun pada awalnya ia dikritik, inovasi tulisan yang ia perkenalkan kemudian diterima.
Mushaf hasil karya tulis Hafiz Usman (1642-1698) yang dicetak pada 1881 di Istanbul.
Hafiz Usman meninggalkan banyak karya, di antaranya mushaf Al-Qur’an (semua 25 buah), sejumlah en’am (bagian juz Al-Qur’an), qit’ah (album kaligrafi), juga Dala’il al-Khairat (buku doa dan pepujian kepada Nabi yang pada awalnya ditulis oleh Syaikh Sulaiman al-Jazuli (w. ±1470). Berbagai salinan buku kecil itu mulai muncul pada awal abad ke-18. Hafiz Usman adalah kaligrafer pertama yang menulis Ḥilyah asy-Syarīf, suatu penggambaran tentang Nabi dalam bentuk lembaran yang biasanya ditempel di dinding.
Yedikuleli Sayyid Abdullah Efendi adalah di antara 50 muridnya yang termasyhur yang diketahui belajar kepada Hafiz Usman. Ia juga bekerja sebagai seorang master kaligrafi pada masa Sultan Mustafa II dan Sultan Ahmed III. Mushaf-mushaf karya Hafiz Usman dicetak pada abad ke-19 dan disebarkan ke seluruh dunia Islam.
Puncak kreativitas Hafiz Usman dalam berkarya antara 1678-1688. Tiga tahun setelah pulih dari kelumpuhan ringan, ia meninggal pada 3 Desember 1698, dan dimakamkan di pemakaman Sumbul Efendi di Kocamustafa Pasya, Istanbul.
(Sumber: Booklet ‘Tenth International Calligraphy Competition in the name of Hafiz Othman, Istanbul: IRCICA, 2015; lihat juga Ugur Derman, The Art of Calligraphy in Islamic Heritage, Istanbul: IRCICA, 1998, hlm. 221).
Kehalusan kaligrafi gaya naskhi karya Hafiz Usman.
- "Mushaf cetakan Turki, 1881": http://quran-nusantara.blogspot.co.id/2012/04/mushaf-cetakan-turki-1881-mushaf-ini.html
- “Para Penulis Qur’an di Indonesia: Penelusuran Awal”: https://quran-nusantara.blogspot.com/2012/11/para-penulis-mushaf-di-indonesia.html
- “Penyalin Qur’an (1): Muhammad Syadzali Sa'ad”: https://quran-nusantara.blogspot.com/2012/10/mushaf-al-quran-standar-indonesia.html
- “Penyalin Qur'an (2): Safaruddin”: https://quran-nusantara.blogspot.com/2012/11/mushaf-karya-safaruddin.html
- “Penyalin Qur'an (3): Rahmatullah”: https://quran-nusantara.blogspot.com/2012/11/mushaf-karya-rahmatullah.html
- “Penyalin Qur’an (4): Prof Salim Fachry, penulis Mushaf Pusaka RI”: https://quran-nusantara.blogspot.com/2015/05/mushaf-pusaka.html
- “Penyalin Qur’an (6): Para Penulis 'Mushaf Standar Indonesia'”: https://quran-nusantara.blogspot.com/2018/09/penulis-mushaf-standar.html
- “Penyalin Qur'an (7): Haji Abdul Karim”: https://quran-nusantara.blogspot.com/2023/08/haji-abdul-karim.html
Alhamdulillah, terima kasih atas perkongsian.
BalasHapusApakah ini yang menjadi acuan mushaf menara kudus?
BalasHapus