Jangan
langsung percaya! (1)
Sebaiknya, jangan langsung
percaya pada semua informasi yang ada pada suatu naskah. Perlu lebih cermat,
apalagi jika Anda, misalnya, sedang meneliti naskah, atau kolektor yang mau
membeli naskah. Hal-hal yang terkait tulisan, bahasa, kertas, tinta, warna, dan
ilumniasi, akan membatu kita untuk menganalisis keaslian informasi pada suatu
naskah. Beberapa contoh gambar di bawah ini sepertinya menarik.
Gambar 1.
2. Bahasa. Selayaknya, bahasa juga menunjukkan konsistensi yang masuk akal. Pada Gambar 7 dengan naskah yang terbuat dari dluwang (kertas kulit kayu) kita melihat adanya perbedaan bahasa. Pada bagian atas, dalam bahasa Melayu berbunyi "Ini Qur'an ditulis oleh Ambo' Muhammad Arifin tiga Zulhijah 1223 H". Sementara di bagian bawahnya tertulis dalam bahasa Jawa berbunyi "Kang anduweni Qur'an ... (yang memiliki Qur'an ...)". Kertas dluwang biasanya diproduksi dan dipakai di Jawa, sehingga kita agak beralasan untuk mencurigai bahwa tulisan dalam bahasa Melayu di bagian atas itu merupakan tambahan kemudian. Sedangkan tulisan dalam bahasa Jawa di bagian bawah adalah tulisan yang lebih asli. Lihatlah, goresan tulisan dan pena yang digunakan juga berbeda. Lagi pula, penyingkatan tahun Hijriyah dengan huruf ha' pada masa lalu juga tidak lazim. Redaksi pada catatan kolofon zaman dahulu biasanya ditulis langsung "al-hijrat an-nabawiyyah", dan sebagainya.
Timbul pertanyaan, apa sesungguhnya motivasi penambahan catatan kolofon itu? Bisa macam-macam, tetapi mungkin bisa dibedakan antara yang punya motivasi ekonomis dan yang tidak. Untuk pemilik naskah yang 'ikhlas', tidak ada motivasi ekonomis, mungkin karena adanya informasi baru yang diterima oleh ahli waris naskah (meskipun dia barangkali tidak melakukan verifikasi lebih lanjut). Kedua, orang yang punya motivasi ekonomis - ini yang 'gawat', karena dia telah melakukan 'kebohongan publik' (sebut saja begitu)! Seyogianya dia tidak melakukan itu, karena tambahan catatan pendek saja 'urusan bisa panjang' dan bisa menjungkirbalikkan penulisan sejarah.
Apakah kasus penambahan teks seperti ini ada dalam banyak naskah-naskah lain? Menurut pengalaman, sepertinya tidak begitu banyak, atau mungkin ini karena dia melakukannya kurang "canggih", hehe...
"Jangan langsung percaya" pada suatu informasi dalam naskah juga menyangkut penilaian atau analisis terhadap kertas, alat tulis/pena, tinta, warna, jenis iluminasi, rasionalitas angka tahun, bahkan penggunaan huruf tertentu pada suatu naskah. Insyaallah akan disambung dengan tulisan singkat lainnya nanti.
Apakah kasus penambahan teks seperti ini ada dalam banyak naskah-naskah lain? Menurut pengalaman, sepertinya tidak begitu banyak, atau mungkin ini karena dia melakukannya kurang "canggih", hehe...
"Jangan langsung percaya" pada suatu informasi dalam naskah juga menyangkut penilaian atau analisis terhadap kertas, alat tulis/pena, tinta, warna, jenis iluminasi, rasionalitas angka tahun, bahkan penggunaan huruf tertentu pada suatu naskah. Insyaallah akan disambung dengan tulisan singkat lainnya nanti.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
(Semua foto dibuat oleh Zarkasi dan Ahmad Jaeni).
Artikel terkait:
- Jangan langsung percaya! (2): Angka lima: http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/11/masalah-angka-lima.html
- Jangan langsung percaya! (3): Huruf mim setelah angka tahun: http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/11/huruf-mim.html
- Jangan langsung percaya! (4): Asal naskah: http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/11/asal-naskah.html
- Jangan langsung percaya! (5): Cetakan litografi: http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/11/cetakan-litografi.html
- Jangan langsung percaya! (6): Label di museum: http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/12/label.html
- Jangan langsung percaya! (7): Qur’an kecil peninggalan Cheng Ho?:http://quran-nusantara.blogspot.com/2014/02/peninggalan-cheng-ho.html
- Jangan langsung percaya! (8): Khasiat super dahsyat Qur’an kecil?:http://quran-nusantara.blogspot.com/2014/02/khasiat-quran-kecil.html
- Jangan langsung percaya! (9): Qur'an 'tiban': http://quran-nusantara.blogspot.co.id/2014/03/lagi-quran-daun-lontar.html
- Jangan langsung percaya! (10): Pewarnaan baru: http://quran-nusantara.blogspot.co.id/2015/09/pewarnaan-baru.html
- Jangan langsung percaya! (11): Tahun penulisan dalam Qur'an cetakan: http://quran-nusantara.blogspot.com/2016/08/karakter-tulisan.html
- Jangan langsung percaya! (12): Ditulis oleh ar-Raniri?: https://quran-nusantara.blogspot.com/2020/05/ar-raniri.html
- Jangan langsung percaya! (13): Bukan disalin di Sambas: https://quran-nusantara.blogspot.com/2024/04/bukan-disalin-di-sambas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar