Senin, 16 April 2012

Qur'an Cetakan Palembang, 1854

Kolofon Qur'an cetakan Palembang (berada di Masjid Dog Jumeneng, kompleks makam Sunan Gunung Jati, Cirebon) ini berbunyi:

    Telah selesailah daripada menyurat Qur’an al-Azim ini pada hari Isnain empat belas hari bulan Zilqa’dah itungan ahadiyah daripada hijrah Nabi sallallahu alaihi wa sallam seribu dua ratus tujuh puluh [7 Agustus 1854] betul di dalam negeri Palembang di Kampung Pedatu'an dengan suratan faqir al-haqir al-mu’tarif biz-zanb wat-taqsir Kemas Haji Muhammad Azhari ibn Kemas Haji Abdullah ibn Kemas Haji Ahmad ibn Kemas Haji Abdullah ibn Mas Nuruddin ibn Mas Syahid ghafarallahu li wa lahum wa li-jami’il-muslimin. Amin.

 Catatan kolofon di bagian akhir mushaf.

    Qur'an ini adalah 'saudara kandung'-nya Qur'an cetakan tahun 1848 - ini adalah Qur'an cetakan tertua di Asia Tenggara, sejauh yang diketahui hingga kini (http://quran-nusantara.blogspot.co.uk/2012/04/mushaf-cetakan-palembang-1848-mushaf.html). Temuan langka ini membuktikan bahwa percetakan milik al-Azhari itu masih produktif hingga 6 tahun. Semoga nanti ditemukan lagi 'saudara kandung'-nya yg lain, sehingga sejarah percetakan awal Qur'an itu dapat terkuak lebih jelas.
    Sayang Qur'an cetakan Palembang 1854 ini tidak lengkap lagi. Bagian awal mulai dari halaman 131 (Surah al-An'am), namun akhir Qur'an lengkap dengan Doa Khatam Qur'an dan kolofon. Kertas yang digunakan berbeda dengan mushaf cetakan 1948. Kertas Qur'an cetakan 1948 putih tipis (saya belum menemukan jenis kertas seperti itu dalam naskah kuno di tempat lain), sedangkan Qur'an yang di Cirebon ini menggunakan kertas Eropa biasa. Ciri tulisannya sama (berarti ditulis oleh satu orang), tetapi berbeda salinan. Jadi penyalinnya menulis dua mushaf. Qur’an ini tidak memuat catatan qira’at, seperti juga cetakan 1848. Ini juga sama halnya dengan tradisi Qur'an Usmaniyah (Ottoman).
    Palembang memang pantas berbangga, karena sejarah percetakan Qur'an di Nusantara tidak bisa lepas dari Palembang. Dan tidak hanya teknik cetak batu (litografi), tetapi cetak tipografi (susun huruf) berkembang pula di kota lama ini pada masa lalu.

 Iluminasi tengah Qur'an, awal Surah al-Kahf.


Artikel terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar