Thailand
Koleksi mushaf di tiga masjid di Bangkok, dll.
Qur’an yang
berasal dari Thailand (khususnya Pattani, Thailand Selatan) terdapat dalam
koleksi beberapa lembaga di Malaysia, di antaranya di Perpustakaan Negara Malaysia, Islamic Arts Museum Malaysia, Museum
Seni Asia (Universiti Malaya), dan Kandis Resource Center (Kelantan).
Sedangkan informasi dari Thailand sendiri sejauh ini sangat sulit diperoleh. Pada tahun 2009 saya pernah mencapai Kota Bharu, Kelantan, dan berharap bisa masuk ke Patani. Namun, kata beberapa orang di Kelantan, situasi kurang kondusif. Nah, baru-baru ini, melalui media sosial facebook, Sukre Sarem, warga Bangkok, menginformasikan bahwa di tiga masjid di sekitar Bangkok menyimpan paling tidak tiga Qur’an lama,
yaitu (1) di Masjid Tonson dan (2) Masjid Banglung (Bangkok), serta (3) Masjid Darossaadah
Ban Paklad Prapadang
Yang paling menonjol dari ciri itu, dan membedakannya dari ciri iluminasi dari wilayah lainnya di Nusantara, adalah bagian luar halaman yang dibiarkan kosong, bersih. Ini berbeda dengan iluminasi Qur'an dari Terengganu, untuk sekadar contoh, yang memanfaatkan halaman secara penuh, dan hampir tidak ada yang tersisa (lihat http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/08/malaysia-museum-negeri-terengganu.html).
Informasi lainnya, dari orang yang sama, adalah sebuah mushaf yang dikatakan dari kekhalifahan Usmaniyah (Gambar 4), namun tidak disebutkan dalam koleksi siapa. Dikatakan bahwa mushaf yang berada di Bangkok tersebut dibeli dari Mekah. Tetapi, jika melihat ciri iluminasinya, dapat diduga kuat bahwa mushaf tersebut adalah mushaf dari Nusantara, dan tidak tampak ciri-ciri sebagai mushaf dari kekhalifahan Usmaniyah. Iluminasinya dapat dibandingkan dengan sebuah mushaf koleksi Bayt al-Qur'an & Museum Istiqlal (lihat https://www.facebook.com/photo.php?fbid=242741115779575&set=a.242740989112921.69300.216356611751359&type=3&theater). Iluminasi tengah mushaf pada permulaan Surah al-Isra' menunjukkan adanya kemiripan dengan Mushaf La Lino yang berasal dari Kesultanan Bima, Nusa Tenggara Barat. Meskipun demikian, berdasarkan iluminasinya, Mushaf La Lino diduga sesungguhnya berasal dari kesultanan Terengganu, pantai timur Semenanjung Malaya.
Yang paling menonjol dari ciri itu, dan membedakannya dari ciri iluminasi dari wilayah lainnya di Nusantara, adalah bagian luar halaman yang dibiarkan kosong, bersih. Ini berbeda dengan iluminasi Qur'an dari Terengganu, untuk sekadar contoh, yang memanfaatkan halaman secara penuh, dan hampir tidak ada yang tersisa (lihat http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/08/malaysia-museum-negeri-terengganu.html).
Informasi lainnya, dari orang yang sama, adalah sebuah mushaf yang dikatakan dari kekhalifahan Usmaniyah (Gambar 4), namun tidak disebutkan dalam koleksi siapa. Dikatakan bahwa mushaf yang berada di Bangkok tersebut dibeli dari Mekah. Tetapi, jika melihat ciri iluminasinya, dapat diduga kuat bahwa mushaf tersebut adalah mushaf dari Nusantara, dan tidak tampak ciri-ciri sebagai mushaf dari kekhalifahan Usmaniyah. Iluminasinya dapat dibandingkan dengan sebuah mushaf koleksi Bayt al-Qur'an & Museum Istiqlal (lihat https://www.facebook.com/photo.php?fbid=242741115779575&set=a.242740989112921.69300.216356611751359&type=3&theater). Iluminasi tengah mushaf pada permulaan Surah al-Isra' menunjukkan adanya kemiripan dengan Mushaf La Lino yang berasal dari Kesultanan Bima, Nusa Tenggara Barat. Meskipun demikian, berdasarkan iluminasinya, Mushaf La Lino diduga sesungguhnya berasal dari kesultanan Terengganu, pantai timur Semenanjung Malaya.
Gambar 2. Mushaf di Masjid Banglung, Bangkok.
Gambar 3. Mushaf di Masjid Darossaadah
Ban Paklad Prapadang
Gambar 4. Sebuah Qur'an yang lain di Bangkok.
Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=4050792464415&set=oa.428333873888228&type=1&theater; https://www.facebook.com/photo.php?fbid=4259366998648&set=a.2805050081634.2115153.1120088295&type=1&theater
Tidak ada komentar:
Posting Komentar