Selasa, 23 April 2024

Bukan disalin di Sambas

Jangan langsung percaya! (13)

        Kita perlu kritis, jangan langsung percaya terhadap semua yang tertulis di manuskrip! Di bagian akhir mushaf ini tertulis: "Selesai di Sambas 2 Safar sanat 1071, ditulis al-Haj Asy'ari al-Hafiz adanya". Tetapi, apakah fakta-fakta lain dalam naskah ini mendukung?
Iluminasi 'wadana gapura' di awal mushaf.

Qur'an litograf Singapura, 1870-an

        Seorang kenalan mengirimkan beberapa foto mushaf yang belum lama di tangannya. Saya senang sekali melihat foto itu, karena mushaf litograf (cetak batu) Singapura tersebut merupakan mushaf 'baru' yang belum pernah saya lihat. Itu menambah perbendaharaan pengetahuan kita tentang khazanah mushaf cetakan Singapura.
Halaman awal Surah al-Isra'.

Qur'an Mini cetakan David Bryce, 1890-an

        "Teka-teki" tentang salah satu cetakan Qur'an mini (lihat: https://quran-nusantara.blogspot.com/2014/02/peninggalan-cheng-ho.html) sekarang menjadi jelas: rupanya 'mushaf imut' itu dicetak oleh David Bryce di Glasgow, Inggris, pada pertengahan 1890-an! Lebih jelasnya, saya kutip langsung satu paragraf buku The Book by Design terbitan British Library, London, 2024:155:
Kemasan berkaca dan kulit mushaf.

Halaman Iluminasi 'Diperjualbelikan'?

        Mushaf ini adalah anomali! Halaman awal mushaf yang memuat Surah al-Fatihah dan awal Surah al-Baqarah ini dihias indah, jelas mencerminkan iluminasi gaya Terengganu (Malaysia bagian utara sekarang). Namun, anehnya, halaman-halaman mushaf selanjutnya disalin dalam gaya Jawa - terlihat, di antaranya, dari tanda juz-nya yang berupa setengah lingkaran di tepi kanan dan kiri halaman mushaf, dan iluminasi akhir mushaf yang lazim dari Jawa.
Halaman iluminasi awal mushaf.

Sabtu, 20 April 2024

Pedoman Membaca dan Menulis Al-Qur'an Braille Edisi Penyempurnaan

        Sejak ditetapkan pada 1984, Mushaf Standar Braille dalam waktu yang cukup lama tidak memiliki pedoman yang secara lebih terperinci mengatur cara membaca dan menulis Al-Qur’an Braille. Akibatnya, ditemukan sejumlah perbedaan pandangan di kalangan para penerbit maupun praktisi. Oleh karena itu muncul upaya untuk melakukan kajian dan telaah dalam bentuk lokakarya dan workshop yang dilakukan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama RI bersama beberapa lembaga dan komunitas penggiat pembelajaran Al-Qur’an Braille. Hasil dari sejumlah pertemuan tersebut adalah buku Pedoman Membaca dan Menulis Al-Qur’an Braille edisi pertama yang diterbitkan oleh LPMQ pada tahun 2012 (unduh: https://www.academia.edu/6401887/Pedoman_Membaca_dan_Menulis_Al_Quran_Braille).


Pedoman Membaca dan Menulis Al-Qur'an Braille edisi pertama, 2012 (kiri), 
dan edisi penyempurnaan, 2023 (kanan).