Sepertinya,
belum banyak kajian mengenai penomoran ayat dalam mushaf Al-Qur’an. Sejak kapankah
munculnya? Pertanyaan ini menarik untuk diajukan, karena dalam manuskrip (tulisan tangan) Al-Qur'an, baik di Nusantara maupun umumnya dunia Islam,
hingga pertengahan abad ke-19, semua (?) mushaf Al-Qur’an tidak ada yang memiliki nomor
ayat.
Ada beberapa
buku dan katalog yang memuat contoh-contoh mushaf di dunia Islam. Di antaranya, The 1400th
Anniversary of the Qur’an (Istanbul: Antik AS, 2010), Ninety-Nine Qur’an Manuscripts from Istanbul, M Ugur Derman (Istanbul:
Turkpetrol Vakfi, 2010), juga katalog Qur’ans
and Bindings from the Chester Beatty Library, David James (London: World of
Islam Festival Trust, 1980), serta The Qur’an
(London: World of Islam Festival, 1976). Contoh-contoh Qur’an dari Spanyol,
Afrika Barat, Afrika Utara, Turki, Persia, hingga India, dari masa awal hingga abad
ke-19, yang dimuat dalam buku dan katalog tersebut tidak ada satu pun yang memiliki nomor ayat! Lalu, sejak kapankah
mushaf Al-Qur’an bernomor ayat?
Qur'an edisi Abraham Hinckelmann (Hamburg, Jerman, 1694) yang bernomor di awal ayat.