Selasa, 05 Maret 2024

Lidi Ijuk Pohon Aren

Inilah pohon aren (enau), biasanya tumbuh di lereng-lereng pegunungan. Buahnya bisa diolah menjadi kolang-kaling. Lidi aren sangat keras, sehingga pénanya cocok untuk menulis teks panjang seperti Qur'an - juga tentu saja naskah-naskah keagamaan lainnya. Jika lidinya kecil, dan tidak nyaman untuk menulis, disambung dengan tangkai pena yang lebih besar.
        Lidi aren sebagai pena digunakan hingga sekitar tahun 1960-an. Ibu saya, kelahiran 1942, dulu di pesantren menggunakan pena itu. Tidak hanya di pesantren-pesantren di Indonesia, tetapi juga di Thailand Selatan! Seorang ibu tua di dekat masjid Telok Manok, Narathiwat, meriwayatkan bahwa di masa kecilnya ia menulis dengan pena lidi aren.

Pohon aren (enau) dan bagian ijuknya yang berlidi.

Ibu pemilik mushaf kuno yang bermukim di dekat Masjid Telok Manok ini meriwayatkan
bahwa pada masa kecilnya ia menggunakan alat tulis dari lidi ijuk aren (enau).


Artikel terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar