Sabtu, 07 Desember 2019

Cap Kertas dan Cap Tandingan dalam Kertas Eropa

Berapakah ukuran kertas Eropa utuh? Tidak gampang menjawabnya, karena di lapangan, biasanya yang kita dapati adalah kertas Eropa yang sudah digunakan dalam bentuk codex atau manuskrip jadi. Oleh karena itu, kertasnya sudah dilipat dua (atau empat, tergantung ukuran naskahnya), dan sudah dipotong bagian tepinya. Kita tidak tahu kertas Eropa utuhnya berukuran berapa cm. Kita pun mungkin tidak tahu posisi watermark (cap kertas) dan countermark (cap tandingan) itu sesungguhnya seperti apa dalam lembaran utuh kertas Eropa. Nah, di bawah ini adalah contoh menarik, dari sebuah lembaran yang belum sempat dijilid dan dipotong!
Lembaran utuh kertas Eropa asal Italia. (Naskah Kesultanan Kotaringin, Kalimantan Tengah).

Posisi watermark dan countermark pada lembaran kertas utuh.

        Foto di atas adalah lembaran utuh kertas Eropa asal Italia. Kertas tersebut berukuran 49 x 34 cm. Tentu saja ini hanya salah satu contoh ukuran kertas Eropa yang ditemukan. Bisa jadi ada beberapa ukuran lain yang berbeda. Tetapi, melihat posisi watermark dan countermark-nya, bisa jadi ukuran seperti ini adalah yang paling sering digunakan untuk menyalin naskah Nusantara. Pada kertas ini, posisi watermark, bila kita terawang, ada di sebelah kiri, dan countermark ada di sebelah kanan (lihat foto di atas). Pada contoh di atas, cap kertas bergambar moonface in shield berpasangan dengan cap tandingan berhuruf AG (inisial 'Antonio Galvani'). Cap tandingan dalam kertas Eropa biasanya berupa huruf-huruf inisial atau rangkaian kata tertentu. 
        Watermark dan countermark selalu berpasangan pada kertas Eropa. Oleh karena itu, jika kita mengidentifikasi cap kertas pada naskah, sebaiknya keduanya kita identifikasi, dan perlu kita pastikan bahwa suatu watermark berpasangan dengan countermark-nya pada lembar sebelahnya dalam sebuah naskah. Sebab, sebuah naskah sangat mungkin menggunakan merek kertas yang berbeda-beda, tergantung pada ketersediaan kertas pada waktu penyalinan. Oleh karena itu, yang paling tepat, jika kita hendak mengidentifikasi cap kertas, kita menerawang lembar tengah kuras, karena pada lembaran tersebut bisa dipastikan bahwa halaman kertas sebelah kiri berpasangan dengan halaman sebelah kanan.
        Nah, menurut Russell Jones, ahli kertas Eropa dalam naskah-naskah Nusantara, identifikasi terhadap countermark sangat penting, bahkan lebih penting daripada watermark-nya. Sebab, untuk watermark yang sama, countermark bisa berbeda. Contoh yang paling sering dijumpai adalah watermark ProPatria yang memiliki beberapa countermark berbeda.
        Dalam naskah, bila kertas Eropa utuh dilipat dua disebut 'folio', dan bila dilipat empat disebut 'quarto' (seperti contoh di atas), dan bila dilipat delapan disebut 'octavo'. Identifikasi terhadap cap kertas cukup sulit untuk naskah berukuran quarto, karena cap kertas akan terpotong setengah (lihat gambar di atas). Lebih sulit lagi jika octavo! Mungkin akan sia-sia jika kita berusaha mengidentifikasinya. 
(Dengan ucapan terima kasih kepada Akhmad Supriadi).

Artikel Terkait:

    1 komentar:

    1. apakah ada informasi terkait inisial Antonio Galvani dalam kertas tersebut?

      BalasHapus