Sabtu, 31 Desember 2022

Mushaf dengan Catatan Riwayat Qalun

Pada Oktober 2021 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) Kementerian Agama RI menerbitkan "Mushaf Al-Qur'an Riwayat Hafs dari Imam 'Asim Disertai Catatan Pinggir Riwayat Qalun dari Imam Nafi' Tariq Syatibiyah" - demikian judul lengkap mushaf ini. 


Penerbitan mushaf dengan catatan riwayat Qalun merupakan terobosan baru, karena sejak mushaf memasuki periode cetak pada sekitar pertengahan abad ke-19, hampir tidak pernah ada cetakan mushaf yang disertai catatan qiraat (bacaan) lain. Hal yang berbeda justru terjadi ketika mushaf masih disalin secara manual: ada banyak sekali mushaf Nusantara yang disertai catatan qiraat di tepi halaman, khususnya pada mushaf-mushaf Bugis-Makassar dan Banten (Lihat misalnya: http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/07/8-quran-kuno-dari-sulawesi-barat-terima.html; http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/06/mushaf-sultan-ternate-maluku-utara.html; http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/08/banten-2-koleksi-perpustakaan-nasional.html).
        Penerbitan mushaf disertai riwayat Qalun ini merupakan upaya LPMQ dalam memasyarakatkan ragam qiraat Al-Qur'an agar familiar dengan ragam qiraat dalam membaca Al-Qur'an. Selain itu, penerbitan ini juga ditujukan untuk melestarikan qiraat mutawatir agar tetap hidup di tengah para pembaca Al-Qur'an. Ilmu qiraat sangat penting, dan merupakan bagian tak terpisahkan dalam kajian Al-Qur'an.
        Mushaf ini tetap menggunakan teks utama riwayat Hafs dari Imam 'Asim, seperti mushaf yang kita baca sehari-hari, namun di bagian tepi halaman disertakan riwayat Qalun dan cara membacanya, dalam bahasa Arab. Mushaf ini juga dilengkapi dengan ta'rif (pengenalan) mushaf, dan penjelasan beberapa halaman tentang usul (kaidah) riwayat Qalun di akhir mushaf, dalam bahasa Arab.






















2 komentar:

  1. Dijual bebas ngga tuh, Mas? Tertarik juga saya hehe

    BalasHapus
  2. Tidak dijual bebas. Belum ada penerbit Qur'an yg menerbitkan. Semoga suatu saat nanti ada penerbit yg berminat, mengingat kajian Al-Qur'an terus berkembang.

    BalasHapus