Apa itu shadow pada kertas abad ke-18?
Dalam pos tentang cap kertas sebelum ini (lihat: http://quran-nusantara.blogspot.com/2014/11/cap-kertas.html#more), kita melihat betapa pentingnya melihat 'shadow' (semacam bayangan) pada chain line (garis tebal) suatu kertas Eropa. Itu 'teori' sederhana dari Dr Russell Jones untuk membedakan antara kertas abad ke-17-18 (ber-shadow) dan kertas abad ke-19 (tanpa shadow). Nah, apa itu 'shadow' yang dimaksud oleh Pak Russell?
Bayangan (shadow) di sepanjang garis tebal.
Sebuah Qur'an abad ke-18 dari Kesultanan Sumbawa adalah buktinya. Qur'an itu ditulis di atas kertas Eropa pada 1785. Lihatlah garis tebal putih di bawah ini (di sini vertikal). Di sebelah kiri dan kanan sepanjang garis putih itu terdapat shadow, yaitu semacam bayangan tipis yang agak samar, mengikuti garis putih itu. Mungkin selanjutnya ada pertanyaan, kenapa terjadi perbedaan antara kertas abad ke-18 dan abad ke-19? Agaknya, itu karena adanya perbedaan pada proses produksi kertas.
Nah, jika kita mendapati suatu naskah tanpa kolofon, namun jelas ditulis di atas kertas ber-shadow, maka teori sederhana Pak Russell ini bisa kita gunakan. Shadow pada kertas tersebut dapat dijadikan dasar untuk memperkirakan usia naskah. Pak Russell menyarankan antara abad ke-18 hingga awal abad ke-19, atau paling akhir, 1820-an. Ya, memang hanya suatu perkiraan. Tetapi, jika ada ancar-ancar periode waktu, itu cukup melegakan, dan itu penting untuk suatu kajian - karena menjadi dasar untuk meletakkan suatu naskah dalam konteks sejarahnya.
Bayangan (shadow) garis tebal tampak jelas di sebelah kanan.
Dua foto di atas adalah Qur'an abad ke-18, selesai disalin pada 2 Oktober 1785 (28 Zulqa'dah 1199 H) oleh Muhammad bin Abdullah al-Jawi al-Bugisi, di Kesultanan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Contoh 'shadow' yang lebih jelas dari sebuah Qur'an asal Tuban, Jawa Timur (lihat http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/10/2-kertas.html).
Ini contoh lain, dengan foto hitam-putih, dari Pak Russell Jones:
(Foto: Russell Jones)
Ini contoh lain, dengan foto hitam-putih, dari Pak Russell Jones:
(Foto: Russell Jones)
Bandingkanlah dengan kertas Eropa TANPA 'shadow' di bawah ini!
Garis tebal TANPA bayangan (shadow), berarti kertas Eropa abad ke-19.
Garis tebal TANPA bayangan (shadow).
Catatan: Atas pos ini Pak Russell Jones berkomentar via email (21-12-2014): "Well done Pak Ali, exactly right. This is very important guidance." Terima kasih, dan terima kasih juga atas tambahan dua foto kertas dengan dan tanpa shadow di atas, sehingga gambar contoh menjadi lebih jelas.
Artikel terkait:
- "Kertas/Alas Tulis": https://quran-nusantara.blogspot.com/2012/10/2-kertas.html
- "Cap Kertas dan Cap Tandingan": https://quran-nusantara.blogspot.com/2019/12/kertas-eropa.html
- "Watermark, Asal, dan Usia Naskah": https://quran-nusantara.blogspot.com/2020/02/kertas.html
- "Watermark dan Countermark: Kapan Naskah Disalin?" : https://quran-nusantara.blogspot.com/2024/03/cap-kertas.html
- "Cap Kertas Blauw & Briel": https://quran-nusantara.blogspot.com/2014/11/cap-kertas.html
- “Tiga Kertas ProPatria dalam Satu Mushaf”: https://quran-nusantara.blogspot.com/2024/03/cap-kertas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar