Mushaf Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat:
Melestarikan Tradisi Penyalinan Qur'an
Untuk
melestarikan tradisi penyalian Qur’an di istana, Keraton Yogyakarta pada tahun
2011 menerbitkan “Mushaf Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat” yang ditandatangani
resmi oleh Sultan Hamengkubuwono X tertanggal 20 Mei 2011. Dapat dikatakan bahwa
Keraton Kesultanan Yogyakarta dalam hal ini merupakan perintis, karena
kesultanan lain tampaknya belum ada yang mengawali untuk meneruskan kembali tradisi
penyalinan Qur’an di istana. Kaligrafi teks ayat dimodifikasi dari Mushaf Madinah karya Usman Taha. Mushaf ini dicetak oleh Lembaga Percetakan Al-Qur'an (LPQ), Kementerian Agama RI.
Model iluminasi “Mushaf Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat” terutama diambil dari mushaf “Kanjeng Kiai Qur’an” yang merupakan mushaf pusaka Kesultanan (lihat: http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/09/quran-pusaka-keraton-yogyakarta.html). Untuk lebih memperkaya, beberapa iluminasi dari manuskrip warisan keraton juga dijadikan acuan penghiasan Qur’an ini.
Tak pelak, Qur’an yang di toko buku dijual dengan harga Rp140.000,- ini merupakan mata rantai dari tradisi penyalinan Qur’an di lingkungan istana kesultanan Nusantara. Dalam kata sambutan, Sultan Hamengkubuwono X menyatakan,
Iluminasi awal mushaf: Surah al-Fatihah dan awal Surah al-Baqarah.
Model iluminasi “Mushaf Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat” terutama diambil dari mushaf “Kanjeng Kiai Qur’an” yang merupakan mushaf pusaka Kesultanan (lihat: http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/09/quran-pusaka-keraton-yogyakarta.html). Untuk lebih memperkaya, beberapa iluminasi dari manuskrip warisan keraton juga dijadikan acuan penghiasan Qur’an ini.
Tak pelak, Qur’an yang di toko buku dijual dengan harga Rp140.000,- ini merupakan mata rantai dari tradisi penyalinan Qur’an di lingkungan istana kesultanan Nusantara. Dalam kata sambutan, Sultan Hamengkubuwono X menyatakan,
“Adalah suatu
kemuliaan yang tak ternilai bagi saya pribadi beserta seluruh kerabat Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat, karena memperoleh berkah, rahmat dan ridha-Nya
sehingga dapat mewujudkan tekad untuk memelihara dan menjaga serta melestarikan
pusaka budaya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang telah berumur lebih dari
200 tahun berupa Mushaf Al-Qur’an yang memiliki nilai tiada terkira bagi
kehidupan manusia.”
Halaman awal Surah al-Isra'.
Halaman awal Surah al-Kahf.
Halaman iluminasi akhir mushaf: Surah al-Falaq dan an-Nas.
Artikel Terkait:
- "Mushaf Kalimantan Barat" http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/01/mushaf-kalimantan-barat.html
- "Mushaf al-Bantani" http://quran-nusantara.blogspot.com/2013/01/mushaf-al-bantani.html#more
- "Mushaf Jakarta" http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/09/blog-post.html
- "Mushaf at-Tin" http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/08/mushaf-at-tin-1999-mushaf-ini-adalah.html
- "Mushaf Sundawi" http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/05/mushaf-sundawi-1997-data-teknis-al.html
- "Mushaf Istiqlal" http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/05/mushaf-istiqlal-1995.html
Di mana saya bisa mendapatkan/membeli mushaf Karaton Yogyakarta ini? Mohon infonya..Trims.
BalasHapusBeberapa tahun lalu dijual di toko2 buku besar seperti Gramedia. Bisa jadi stok sekarang sudah habis. Atau hubungi pihak Keraton Yogyakarta. Terima kasih.
BalasHapus